Sekedar merefresh ingatan semasa Sekolah Dasar di Abepura, Papua.
Bersyukur sekali, saya mempunyai teman-teman: Tinie, Nany, Nurtang, dan Yanti. mereka masih perhatian dan selalu ingat dengan saya. Kalau di pikir-pikir, sudah berapa lama kami tidak bertemu dan berapa jauh jarak antara kami bahkan berapa pulau yang harus di lalui. Hampir lebih dari 28 tahun tidak mendengar kabar mereka, tiba2 satu persatu menelpon dan mengirim pesan. Alangkah kaget dan senangnya, karena tidak terbayangkan hal ini sebelumnya.
Di sini saya akan mengisahkan tentang pertemanan kami yang unik...
Tinie, gadis manis yang mungil, bersuara lantang, gagah perkasa, berambut pendek sepanjang daun telinga, memiliki tanda di hidungnya sebesar sekecil batu kerikil. Karena kegagahan dan keperkasaaannya di tambah lagi dengan suara yang menggelegar bak petir menantang, dia terpilih sebagai komandan pasukan pramuka, senam dan gerak jalan. Tak di ragukan, tim gerak jalan dan senam kami selalu mendapatkan peringkat, kadang2 peringkat satu, kadang2 peringkat2. Dia adalah saingan saya dalam lomba lari, saya selalu merasa puas bila bisa menang darinya, begitu juga dia. Hingga antara kami pun selalu ingin mencari tahu apa rahasianya agar bisa menang...hahaha. Persaingan tetap ada, tapi kami selalu bersama...itulah indahnya.
Nurtang, gadis berkulit kuning pucat asal Makasar. Dia sangat perhatian terhadap temannya, memiliki sifat mengayomi, pembela kebenaran, berani membela yang lemah, walaupun suka berantem...hahaha. Dia dulu tinggal di pasar Abe, karena orangtuanya pedagang. Tak heran bila semangat juang Nurtang sangat jos...pantang menyerah dan bersungguh-sungguh. Kami sempat sebangku, dan sering belajar bersama di rumah saya. Hal yang pernah di tanyakannya pada saya yang masih saya ingat hingga sekarang adalah, "bagaimana ko menulis serapih ini?". Tulisan dia waktu itu memang tidak sebagus tulisan saya...hehehe. Hal heroiknya tang tak pernah saya lupakan adalah pada waktu dia membela kami yang di ganggu/di kerjain oleh salah satu teman laki2 yang sangat bandel pada waktu itu. Sungguh bagaikan XENA...:D. Tak berhenti di situ saja, dia pun memiliki ucapan yang tajam yang bisa membuat lawan mati kutu, tapi bagi kami itu hal yang sangat lucu. Oh iya, sekedar info tambahan saja, anak bandel tadi sekarang dia adalah seorang yang alim dan religius, Al hamdulillah.
Nany, gadis yang termanis yang pernah ku jumpai di masa SD di Abe :), lembut, penyayang, dan perhatian. Entah mengapa, dia memiliki sifat keibuan. Bercerita dengannya tidak pernah bosan, karena dia adalah pendengar yang baik. Setiap selesai olahraga, kami biasanya menyempatkan singgah ke rumahnya hanya untuk sekedar minum tapi sebenarnya kami mengincar yang lain. Di rumah Nany selalu tersedia mie instan, itu yang kami incar. Kakaknya Nany selalu menawarkan dan menyuguhkan bila kami ke sana :D. Saya juga sempat sebangku dengan Nany. Hal yang paling saya ingat darinya adalah Nany ini sangat boros kertas bahkan buku karena setiap dia menulis, kertas-kertas tersebut selalu basah kuyup...hehehe, Nany ini sering berkeringat. Oh iya kami mempunyai hobi yang sama di masa SD, pemulung perangko...hahaha.
Yanti, gadis hitam manis asal Tidore, sangat lucu, sering membuat joke, bawaannya happy aja. Lincah, kurus, kecil, dan rambut agak keriting. Yanti ini sangat peduli dengan ibadah, dia tidak lupa untuk selalu mengingatkan teman2nya untuk sholat. Setiap kami ke rumahnya untuk belajar bersama, dia selalu mengingatkan dan menyiapkan untuk sholat. Dia pun juga rajin, anak rumahan, sering membantu Ibunya di rumah. Suaranya juga bagus, dia dan Nurtang selalu mewakili sekolah kami dalam setiap lomba paduan suara.
Itulah sedikit gambaran teman-teman SD saya yang masih di ingat hingga sekarang. Sebenarnya masih ada lagi kalau saya mau berusaha lebih keras mengingat. Mereka semua telah menjadi wanita-wanita yang religius, cerdas dan tangguh. Saya bersyukur memiliki kalian,
No comments:
Post a Comment